Postingan

PRABOWO: MULIAKAN ORANG TUA, MULIAKAN ANAK-ANAK, MULIAKAN ORANG LAIN SEMAMPUMU

Gambar
\ Info Aktual . Akhlak seorang Prabowo Subianto terhadap atasan atau yang lebih tua memang patut diacungi jempol. Kesantunan yang memang karakter dan bukan sebuah pencitraan apalagi penghambaan terhadap kekuasaan dan uang. Suri tauladan yang sangat dibutuhkan bagi generasi saat ini yang pilar-pilar akhlak regenerasinya tengah terkikis kebudayaan asing. 2 kisah ini adalah salah satu dari tauladan seorang Prabowo kepada generasi muda bangsa. Semoga bisa menjadi hikmah bagi siapa saja yang membuka hati menerima kebaikan orang lain. 1. Prabowo dan Jenderal Besar Abdul Haris Nasution Saat menjabat sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus, di penghujung Februari 1998, Mayor Jenderal Prabowo membuat kejutan di dunia militer dengan gebrakannya mengundang Jenderal Besar Abdul Haris Nasution menjadi tamu kehormatan Kopassus. Semua Perwira Tinggi (Pati) terperangah dengan apa yang dilakukan menantu Soeharto ini. Jenderal Besar (Purn.) A.H Nasution, adalah Jenderal denga

KEDEKATAN PRABOWO DENGAN DUNIA ISLAM (PART-2), Persahabatan Prabowo dan Aa Gym

Gambar
Info Aktual . Persahabatan antara Prabowo dengan Aa Gym sudah terjalin sejak tahun 1993 dan jarang diketahui oleh orang umum termasuk orang-orang disekitar Prabowo sendiri. Mereka baru tahu kedekatan Prabowo dan Aa Gym sangat erat bahkan dengan ibunda Aa Gym (Hajjah Yeti Rohayati) ketika mengunjungi Pesantren Daarut Tauhiid pimpinan KH. Abdullah Gymnastiar di Geger Kalong Bandung. Ada momen mengharukan ketika Prabowo berkeliling pesantren bersama Aa Gym. Tiba-tiba Prabowo bergegas cepat sambil tersenyum lebar menghampiri seseorang wanita berumur yang duduk di kursi roda yang tidak lain adalah ibunda Aa Gym. Prabowo mencium tangan dan bersimpuh di depan ibu Aa Gym tanpa berkata-kata hanya terlihat mata berkaca-kaca. Sambil menggenggam erat kedua tangan, Hajjah Yeti Rohayati, dengan nada lirih berucap, “Insya Allah jadi Presiden, Menang”. Aa Gym dan kerabat serta santri yang berada didekatnya langsung mengucapkan, “Amin”. Banyak santri dan orang-orang yang menyaksikan

KISAH PRABOWO MEMULIAKAN BAPAK BRIMOB INDONESIA

Gambar
Info Aktual . Komisaris Jenderal Moehammad Jasin juga menjadi sosok yang sangat berpengaruh di lingkungan Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Dulu Jasin dan Pasukan Polisi Istimewa berperan sangat besar dalam pertempuran Surabaya November 1945. Salah satunya keberaniannya menerobos desingan peluru musuh guna menghentikan tembak menembak. Jasin juga yang membentuk Brigade Mobil (Brimob) atas penugasan dari Kapolri Jenderal Raden Said Soekan to Tjokrodiatmodjo. Dia kelak diangkat menjadi bapak Brimob. Ketika itu, tugas utamanya adalah mengatasi ancaman keamanan dan ketertiban, salah satunya menghadapi Agresi Militer Belanda yang berlangsung hingga dua kali, serta teror pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) di Bandung, dan terakhir melakukan pengamanan jalan di wilayah Jawa Barat dari ancaman gerombolan DI/TII. Jasin terus berkiprah di polisi hingga menjabat pangkat Komisaris Jenderal. Ada kisah menarik bagaimana Jasin merasa sangat terharu. Panglima Legend

PRABOWO SUBIANTO: HANYA DENGAN MEMAAFKAN, MAKA KITA AKAN BERSATU MEMBANGUN BANGSA INI

Harian Press . Dua hari lalu kebetulan saya ikut diajak makan malam oleh Pak PS (Prabowo Subianto). Ada Mas Sugiono (Waketum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan ada Mas Simon (Yang ngurus Keuangan Pak PS) , Dhani (Sekpri) juga kalau tidak salah ada mantan anak buah beliau bernama Mas Aris. Dalam kesempatan itu Pak PS yang tadinya tidak ingin makan malam di luar, namun “terpaksa” makan malam di luar, karena mau menyenangkan anak buahnya (sekpri, staf dan para ajudan). “Sugiono makan sudah dipesan ya? Sebenarnya saya kenyang. Tapi anak -anak memang pengen makan di luar ya?” , tanya Pak PS ke Mas Sugiono, yg kemudian dijawab Mas Sugiono dengan kaliamat agak ragu. “ Iya sih pak, tapi kalau Bapak masih kenyang ya gak apa-apa,” tutur Mas Sugiono. ”Tapi kasihan ya anak -anak pengin makan di luar, sekali -sekali nyenangkan anak buah deh,” tutur Pak PS tergelak dan disambut gelak tawa anak buahnya yg sigap mengikuti langkah beliau untuk makan di luar. Saat makan ma

PRABOWO SUBIANTO: DATA IN THE FIELD NEEDS TO BE PUT IN THE RIGHT POLICY TO REDUCE POVERTY

Gambar
Harian Press .“There are 69 million people who are living in poverty line according to Central Agency on Statistics or BPS” stated by Prabowo Subianto in a discussion broadcasted by DIGDAYA TV through Facebook Channel. While analyzing data, Prabowo mentions that BPS as government agency has created indicator and classified a person who is included in poverty category if he or she earns around Rp. 387,000 or equivalent to Rp. 12,000 per day, meanwhile nearly poor category is the one who earns Rp. 19,000 per day. Let us say that the price of 1 kilogram of rice is estimated from Rp. 8,000 to Rp. 10,000. We can conclude that a half of the income of people who live in nearly poor category will be used to buy basic need; rice. Moreover, the ones who live in poverty line (Rp. 12,000 per day).  This calculation is not including for spending the income on dish, electricity, renting house, and other needs” added Prabowo in a simple calculation. “Poor people are the respons

PRABOWO SUBIANTO: IT IS A TIME FOR ALL OF US TO ENTER A NEW ERA OF LEADERSHIP

Gambar
Kanal Utama . Just nearly week ago all of Indonesians have so much proud of soccer team Under 16 . It is the first time Indonesian under 16 Soccer team becomes the champion in AFC Level. It is a special feeling knowing that we, Indonesians, become champion in a soccer competition. In this week also, Indonesia becomes the host of ASIAN GAMES 2018. One of the most favorite sports in Indonesia is soccer. Indonesia is represented by 23 years old team. Every match they play, all attention will go to the soccer field finding out whether they win or lost. In the higher level, we all very busy by standing all night long waiting for the match held in Russia. We already know France becomes the FIFA World Champion 2018 defeating Croatia in final. Witnessing how Indonesians are always in high enthusiasm watching soccer competition, we, still, have a big question in mind; when will Indonesia compete in FIFA World Cup Competition? Actually we had that chance, but it was long time a

Selamat, Empat Santri Indonesia Juara Debat Internasional Di Qatar

Gambar
Harian Press . Dalam kejuaraan 4th International Schools Arabic Debating Championship 2018 , di Doha, Qatar 7-11 April 2018. Indonesia meraih juara pertama. Duta Besar Indonesia untuk Qatar, Muhammad Basri Sidehabi menyampaikan kebanggaannya atas kemenangan Indonesia dalam kejuaraan debat internasional bahasa Arab itu. Basri mengundang peserta Indonesia di Wisma Duta untuk merayakan kemenangan tersebut. “Kita bersyukur atas prestasi tim Indonesia menjuarai kejuaraan yang bergengsi ini. Kemenangan ini meningkatkan citra Indonesia di Qatar dan terus semangat guna menjadi generasi emas Indonesia 2045,” tutur Basri, dalam siaran pers KBRI Doha, Kamis (12/4/2018) Adapun ajang bergengsi yang digelar di Qatar National Convention Center Doha ini diikuti 50 negara-negara dari kawasan Amerika, Eropa, Asia, Australia dan Timur Tengah. “Indonesia mengukir tinta emas di kancah Internasional sebagai Juara pertama International Schools Arabic Debating Championship 2018 untuk k

LSI Danny JA: Elektabilitas Prabowo-Sandi Naik Drastis, Jokowi Njungkel

Gambar
Harian Press . Lembaga Survei Indonesia (LSI) Danny JA merilis elektabilitas Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo-Sandi. Dalam survei tersebut, elektabilitas Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo-Sandi naik drastis. Prabowo Subianto – Sandiaga Uno dalam survei itu memperoleh elektabilitas sebesar 29,5 persen. Meskipun masih berada dibawah Joko Widodo – Ma’ruf Amin, tetapi terjadi lonjakan elektabilitas. “29 persen? ah gila, yang bener? Awalnya kan 0,3 persen saya,” kata Sandiaga Uno, ditemui di Jakarta Pusat, Selasa (21/8/2018). Sandi memang mengaku, pernah mendengar perolehan elektabilitas yang dimilikinya hanya sebesar 0,3 persen sebagai capres ataupun cawapres. Maka dari itu dengan adanya hasil survei ini, Sandi mengaku sangat optimis dan akan lebih berkontestasi di Pilpres 2019. “Yah bagus menurut saya, ini optimis banget malah dikasih 29 persen sama LSI. Dulu, dulu saya dikasih sama LSI 0,3 persen,” kata dia. Sebelumnya, Peneliti LSI Denny JA Adji

YOU HAVE STOLEN OUR ATTENTION PRABOWO SUBIANTO

Gambar
KanalUtama . “Just relax, take it easy, I will be the president when citizens are looking for me…” I will never forget that sentence. The sentence was pronounced several times while patting my shoulder to calm me down because I mourned for the defeat in presidential election in 2014. Prabowo asked me to be patient for the sake of nation safety because it is more than everything else. It was the mid of October 2014, but I still didn’t understand at that time. I was so totally hurt and disappointed. It was not because of the surprising result of the final counting that I considered weird, but for the news I got that Prabowo had given military comity to Jokowi when he came to Kertanegara Residence. I thought it wasn’t the right time to do such a thing. The days passing bye, it was an occasion, I could say a bit exaggerated, so called “digital spiritual experience”, an experience in the digital world that made me realize that Prabowo is right to do such a thing.

PRABOWO SUBIANTO: BE A STRONG NATION, SO WE COULD ACHIEVE ANY KIND OF GOALS

Gambar
KanalUtama . “Human civilization is the sum of struggling civilization in which the weaker is always conquered by the strong.  It is no hope for the weak nations in order to be ahead of future because they are losing it. Prabowo proposed this statement is a discussion titling LEADERSHIP through DIGDAYA TV in Facebook channel. This deep thinking comes from Thucydides’ maxim studied in every military school around the world: “The strong will do what they can do; the weak suffer what they must do”. It means that the strong nations will do what they can do to achieve everything else; meanwhile the weak nations will suffers to what they can’t do. “Governing a state is like governing a family. It is impossible for a family to survive if it counts on debt. Moreover, it will be used for consumptive goods and services. So does a country, it can’t survive if it counts on debt. Prabowo explains thoughtfully. “For that reason Indonesia must be a strong nation particularly in